Kucing dikenal karena kelincahannya yang luar biasa dan kemampuannya menangani situasi ekstrem. Kemampuan ini mengilhami pepatah "kucing memiliki sembilan nyawa", sebuah mitos yang diabadikan lintas generasi dan budaya, sejak 10.000 tahun yang lalu, di Mesir Kuno.
Faktanya, kucing hanya mempunyai satu kehidupan, sama seperti manusia dan hewan. Ungkapan "Kucing mempunyai sembilan nyawa" adalah ungkapan idiomatik yang digunakan untuk menggambarkan kemampuan luar biasa kucing untuk bertahan hidup. Mitos tersebut didasarkan pada pengamatan orang-orang di berbagai budaya yang memperhatikan keterampilan bertahan hidup dan perilaku kucing.
subjek
Bagaimana mitos bahwa kucing melahirkan sembilan nyawa?
Rupanya, mitos ini muncul dari perpaduan antara apa yang dilambangkan kucing dalam budaya Mesir, dan kemampuan untuk bertahan hidup di lingkungan yang sangat beragam di mana hewan lain tidak mampu mengatasinya.
Asal usul dan penyebaran mitos
Di Mesir kuno, kucing dipuja dan diasosiasikan dengan dewi Bastet, pelindung rumah dan simbol kesuburan dan perlindungan. Kucing juga dianggap memiliki aura misteri dan supernatural. Kucing diyakini memiliki kemampuan supernatural, termasuk kemampuan menjalani banyak kehidupan.
Bagaimana Anda mencapai sembilan nyawa? Dalam versi lain, dewa matahari (Atum Ra) yang berwujud kucing diyakini telah mengunjungi dunia dan melahirkan delapan dewa lainnya. Mitos ini mungkin menjadi dasar pepatah "kucing memiliki sembilan nyawa", yang menyatakan bahwa Atum Ra dan delapan dewa berjumlah sembilan nyawa.
Obsesi orang Mesir terhadap kucing membantu penyebaran kucing ini di sepanjang jalur perdagangan ke Eropa dan sekitarnya. Seiring dengan penyebaran kucing, mitos seputar mereka juga ikut menyebar. Di Tiongkok, misalnya, kucing dikatakan memiliki sembilan nyawa. Sebaliknya di Italia, Jerman, Yunani, Brasil, dan beberapa negara berbahasa Spanyol, kucing diyakini memiliki tujuh nyawa. Dalam tradisi Turki dan Arab, jumlah nyawa adalah enam.
Dalam tradisi Inggris, pepatah bahwa kucing memiliki sembilan nyawa telah disebutkan selama berabad-abad, menggarisbawahi keawetan mitos asal Mesir ini dalam budaya Anglo-Saxon.
Penjelasan ilmiah dari legenda ini
Di luar mitos, kucing adalah hewan luar biasa yang tidak berubah selama ribuan tahun dan telah beradaptasi di semua benua. Ada beberapa alasan mengapa ungkapan "kucing memiliki sembilan nyawa" tersebar luas.
1. Kemampuan beradaptasi
Kucing mampu beradaptasi dan hidup dengan baik di berbagai lingkungan, mulai dari rumah domestik hingga jalanan kota yang sibuk dan hutan liar. Mereka dapat menemukan kenyamanan, makanan, dan tempat berlindung dalam kondisi yang sangat sulit bagi hewan lain.
2. Keterampilan bertahan hidup
Fakta bahwa kucing selalu mendarat dengan kakinya bukanlah metafora atau mitos, melainkan kenyataan. Kucing bisa jatuh dari ketinggian dan mendarat dengan kakinya berkat refleks pelurusan udara. Hal ini memungkinkan mereka bertahan hidup saat terjatuh dari ketinggian yang dapat berakibat fatal bagi hewan lain.
Anatomi kucing adalah gudang serangan dan pertahanan yang nyata. Kucing memiliki tubuh yang sangat fleksibel dan otot yang kuat sehingga memungkinkan mereka bergerak cepat dan menghindari bahaya dengan mudah. Kucing juga mempunyai kecepatan reaksi yang luar biasa, lebih tinggi dari ular. Misalnya kecepatan reaksi kucing rumahan sekitar 20-70 milidetik, sedangkan ular berbisa seperti ular berbisa memiliki kecepatan reaksi sekitar 50-90 milidetik. Perbedaan ini memungkinkan kucing merespons ancaman dengan cepat dan menghindari bahaya yang bisa berakibat fatal.
Baca juga: 30 fakta menarik tentang kucing.
3. Kemampuan penyembuhan kucing
Kucing tersebut juga dikatakan memiliki sembilan nyawa karena kemampuan penyembuhannya, meski tidak mendapat perawatan dari dokter hewan. Kucing memiliki sistem kekebalan yang jauh lebih kuat dibandingkan hewan lain, sehingga membantu mereka pulih dengan cepat dari berbagai penyakit atau jika terluka.
Suara mendengkur kucing tidak selalu menunjukkan kesejahteraannya. Batang tubuh membantu menyembuhkan jaringan dan tulang. Getaran batang tubuh berhubungan dengan frekuensi yang dapat merangsang regenerasi dan menghilangkan rasa sakit. Saat kucing mendengkur, otaknya melepaskan endorfin, yang merupakan hormon kebahagiaan. Endorfin memiliki efek analgesik dan ansiolitik, membantu mengurangi stres dan nyeri.
Kesimpulannya, ungkapan “kucing memiliki sembilan nyawa” merupakan metafora yang menekankan kemampuan kucing untuk bertahan hidup dan pulih dari situasi berbahaya karena kelincahan, fleksibilitas, kemampuan penyembuhan, dan kemampuan beradaptasi. Selain itu, konsep ini berakar pada mitos dan budaya, dimana kucing dianggap sebagai hewan misterius dan ajaib.
Orang Inggris juga punya pepatah “A cat has nine lives. For three he plays, for three he strays, and for the last three he stays". Dengan kata lain, setelah bertahun-tahun berburu dan petualangan yang mengancam nyawa, kucing dapat menikmati umur panjang dengan beristirahat di bawah sinar matahari.