Hampir semua pemilik kucing memperhatikan bahwa mereka mengeluarkan suara decak aneh saat melihat burung di jendela atau di TV. Pada dasarnya, kucing berkicau saat melihat burung. Suara kucing yang aneh ini telah menimbulkan banyak perselisihan di antara para peneliti selama bertahun-tahun, yang telah mencoba mencari tahu apa yang dimaksud kucing dengan suara tersebut ketika mereka melihat burung, serangga, atau tikus.
Perilaku kucing ini paling sering terjadi dalam skenario di mana kucing berada di ambang jendela, dan di sisi lain jendela ia melihat burung pipit, merpati, atau burung lain yang menjadi mangsanya. Suara kicau aneh yang dibuat kucing ini juga bisa terjadi saat melihat serangga atau hewan pengerat.
Kucing juga mengeluarkan suara kicau yang aneh saat melihat video burung di TV. Ada "kartun" nyata untuk kucing di YouTube. Saat melihat burung di layar TV, kebanyakan kucing akan mengeluarkan suara aneh, digambarkan seperti berdecak dan bersuara, seolah mengeluh tentang sesuatu.
Mengapa kucing berkicau saat melihat burung? Inilah alasannya.
Bahkan jika kucing telah dijinakkan dan tinggal di rumah atau apartemen, DNA-nya tetap menjadi predator, sama seperti nenek moyangnya yang menjelajahi hutan untuk mencari hewan buruan. Oleh karena itu, jika Anda memperhatikan bahwa kucing mengeluarkan suara yang tidak biasa saat melihat burung, tidak perlu panik atau khawatir. Ini adalah perilaku kucing yang sangat normal.
Kucing berkicau ketika mereka melihat burung dan ketika mereka mengadopsi pose panda, mereka duduk dengan mata tertuju pada mangsanya dan telinga mereka tertusuk. Para peneliti percaya bahwa kucing membuat suara-suara aneh ketika mereka menyadari bahwa mereka tidak dapat mencapai mangsa yang mereka inginkan. Ini hampir merupakan cara yang tidak disengaja bagi kucing untuk mengungkapkan rasa frustrasinya. Selain itu, seringkali suara aneh yang dikeluarkan oleh rahang disertai dengan vokalisasi yang sangat mirip dengan tangisan atau rengekan.
Sekalipun reaksi ini tampak lucu bagi pemilik kucing, bagi kucing, pemandangan mangsa yang tidak dapat dijangkaunya merupakan faktor stres.
Beberapa penelitian telah memberikan penjelasan lain untuk reaksi kucing ini. Suara aneh yang dibuat kucing ketika melihat mangsa di dekatnya, itu bisa menjadi "Pemanasan" A rahang sebelum memberikan gigitan yang fatal. Kucing diketahui hanya membutuhkan satu gigitan untuk menetralkan mangsanya. Seekor kucing yang terbiasa berburu akan sering menyerang di daerah leher mangsanya, hingga memotong bagian tulang belakang yang paling sensitif. Rattle dipancarkan dengan sudut mulut dan rahang bisa meniru gigitan fatal.
Namun, reaksi ini hanya terjadi jika kucing sadar bahwa ia tidak dapat menjangkau mangsanya. Selain itu, jika kucing melihat mangsa yang dapat diaksesnya, ia tidak akan mengeluarkan suara dan akan menggunakan semua kualitas kucingnya untuk melancarkan serangan kilat untuk mengejutkan mangsanya.