Kucing terkenal dengan kualitas akrobatik dan anatominya yang memungkinkan mereka duduk atau tidur dalam posisi yang paling aneh dan lucu. Selain membuat kami kagum, kualitas akrobatik dan refleks yang sangat cepat ini membantu kucing bertahan dan melarikan diri dari situasi kritis. Salah satu perilaku paling menarik dan spektakuler dari kucing ini adalah kenyataan bahwa kucing hampir selalu terjatuh.
Jujur saja, pernyataan bahwa “kucing selalu mendarat dengan kakinya” tidak sepenuhnya benar, meskipun kucing sering kali terlihat menentang hukum gravitasi. Jika ketinggian jatuhnya rendah, kucing mungkin tidak punya cukup waktu untuk memutar tubuhnya sepenuhnya atau menjulurkan cakarnya sebelum menyentuh tanah. Hal ini dapat menyebabkan cedera serius seperti memar atau patah tulang.
subjek
Mengapa kucing terjatuh saat melompat atau terjatuh?
Kucing terjatuh berkat mekanisme kompleks yang disebut refleks pelurusan. Refleks ini melibatkan beberapa sistem yang berkaitan dengan faktor anatomi dan fisiologis unik kucing. Sistem vestibular, mata, proprioception, anatomi tulang belakang, dan otot semuanya membentuk refleks pelurusan.
Beginilah cara masing-masing sistem bekerja sehingga kucing hampir selalu terjatuh.
Sistem vestibular kucing
Kucing memiliki sistem vestibular yang sangat berkembang di telinga bagian dalam, yang memberi mereka keseimbangan dan orientasi spasial yang sangat baik. Sistem ini membantu kucing untuk merasakan gravitasi dan segera mendeteksi posisinya relatif terhadap tanah, meskipun ia berputar di udara saat terjatuh. Pada dasarnya, sistem vestibularlah yang dengan cepat memberikan data tentang posisinya di ruang angkasa. Mata yang tajam sekaligus memberikan informasi visual tentang posisi tubuh dan lingkungan sekitar.
Propriosepsi pada kucing
Faktor penting lainnya dalam refleks pelurusan adalah proprioception. Proprioception pada kucing adalah kemampuannya untuk melihat dan mengatur sendiri posisi tubuhnya di ruang angkasa tanpa menggunakan penglihatan. Perasaan ini memungkinkan kucing mengetahui secara pasti di mana bagian tubuhnya berada pada waktu tertentu, yang sangat penting untuk mengorientasikan dirinya dengan benar saat jatuh dari ketinggian.
Proprioception melibatkan reseptor khusus di otot, sendi, dan tendon, yang mengirimkan informasi tentang ketegangan dan posisinya ke otak kucing. Kemampuan ini memungkinkan kucing melakukan penyesuaian tubuh dengan cepat dan tepat saat terjatuh, memastikan bahwa mereka selalu berbalik dan mendarat dengan kakinya.
Tulang belakang dan otot kucing
Sistem vestibular, mata yang tajam, dan proprioception dilengkapi dengan anatomi kucing yang spektakuler. Kucing memiliki tulang belakang yang sangat fleksibel yang terdiri dari banyak tulang kecil. Fleksibilitas ini memungkinkan mereka berputar dengan cepat dan efisien di udara untuk menyesuaikan posisi tubuhnya.
Selain itu, kucing mendapat manfaat dari otot-ototnya yang fleksibel dan sangat jelas, yang dikoordinasikan dengan sempurna oleh otak. Saat kucing terjatuh, otot dan tulang belakangnya membantunya memposisikan dirinya dengan benar agar dapat mendarat dengan kakinya.
Dinamika saat kucing berdiri
Saat kucing terjatuh, alat vestibular di telinga bagian dalam mendeteksi perubahan orientasi yang tiba-tiba. Sebagai tanggapan, kucing dengan cepat memutar kepalanya untuk menentukan arah "atas". Informasi dari alat vestibular dan mata diintegrasikan untuk menentukan posisi tubuh dalam ruang. Otot punggung yang fleksibel memungkinkan kucing memutar belalainya agar sejajar dengan kepalanya. Saat kucing mendekati tanah, ia menjulurkan cakarnya untuk menyerap dampak jatuh.
Proses rumit ini dapat diselesaikan hanya dalam sepersekian detik, berkat kecepatan refleks kucing yang tinggi dan kelenturan tulang belakang. Meskipun kucing tidak selalu mendarat dengan sempurna, refleks meluruskannya memberi mereka peluang lebih besar untuk mendarat dengan selamat dibandingkan hewan lain.
Saat jatuh dari ketinggian, kucing dapat meratakan tubuhnya untuk memperlambat kecepatan jatuhnya, menggunakan ekornya untuk mengatur keseimbangan dan arahnya.
Kesimpulannya, kemampuan kucing untuk selalu mendarat dengan kakinya merupakan hasil kombinasi anatomi, fisiologi, dan naluri. Fleksibilitas tulang belakang yang luar biasa, sistem vestibular yang sangat berkembang, dan proprioceptionnya yang luar biasa memungkinkan kucing ini melakukan gerakan yang tepat dan cepat selama musim gugur. Mekanisme pengaturan mandiri dan penyesuaian cepat alami ini memastikan pendaratan yang aman dan anggun, bahkan dari ketinggian yang cukup tinggi. Namun, jika kucing jatuh dari ketinggian yang rendah, mereka tidak akan punya waktu untuk mengaktifkan refleks pelurusan sepenuhnya.
Baca juga: 30 fakta menarik tentang kucing.
Perlu diingat juga bahwa jika kucing jatuh dari ketinggian, mereka dapat mengalami cedera yang sangat serius atau fatal.