Di dunia sekarang ini, permasalahan obesitas tidak hanya terjadi pada manusia saja. Semakin banyak kucing yang menderita kondisi ini, sehingga membahayakan kesehatan dan kesejahteraannya. Obesitas pada kucing telah menjadi perhatian utama bagi dokter hewan dan pemilik hewan peliharaan, karena dapat menyebabkan sejumlah komplikasi kesehatan yang serius dan penurunan kualitas hidup kucing.
Perlu diketahui sejak awal bahwa kucing yang sedikit gemuk belum tentu mengalami obesitas. Namun, penting untuk mengenali tanda-tanda pertama obesitas dan mengambil tindakan.
subjek
Bagaimana cara mengetahui kucing Anda kelebihan berat badan atau obesitas?
Biasanya, tanda-tanda pertama sulit untuk diperhatikan, terutama saat Anda tinggal bersama kucing setiap hari. Oleh karena itu disarankan untuk menjadwalkan pemeriksaan rutin dengan dokter hewan untuk memantau kesehatan kucing Anda. Selama kunjungan ini, dokter hewan dapat menilai berat badan dan persentase lemak tubuh kucing Anda untuk mengidentifikasi potensi masalah.
Kucing yang sehat harus memiliki antara 16 dan 25% lemak tubuh. Jika persentase lemak melebihi 40-50% dari berat badan ideal, yaitu antara 56 dan 65%, kita mungkin mengalami obesitas.
Namun, kita tidak perlu menunggu sampai obesitas menjadi nyata. Ada cara sederhana untuk menilai kesehatan kucing Anda di rumah. Anda dapat dengan mudah meraba area tulang rusuk kucing, dan jika Anda dapat meraba tulang rusuknya tanpa kesulitan, berat badannya mungkin dalam parameter normal. Jika Anda tidak bisa merasakan tulang rusuknya, mungkin kucing Anda kelebihan berat badan atau obesitas. Berikut beberapa tanda tambahan yang harus diwaspadai:
- Jika Anda melihatnya dari atas, Anda tidak dapat melihat pinggangnya dan tubuhnya tidak menunjukkan penipisan yang jelas ke arah perut, tetapi sebaliknya.
- Anda mungkin mendapati bahwa kerah perlu disesuaikan lebih lebar agar pas.
- Kucing tampak kurang aktif, menghabiskan lebih banyak waktu untuk tidur atau kesulitan bergerak, dan pernapasannya mungkin menjadi lebih sulit.
Dengan memperhatikan tanda-tanda ini dan memantau berat badan serta perilaku kucing Anda, Anda dapat melakukan intervensi dengan cepat dan efektif untuk memastikan gaya hidup yang sehat dan energik.
Penyebab obesitas pada kucing
Penyebab obesitas pada kucing dan manusia sangat mirip. Pola makan tinggi lemak, makan berlebihan, gaya hidup kurang gerak, dan metabolisme melambat seiring bertambahnya usia.
Diet tinggi lemak dan makan berlebihan
Konsumsi makanan tinggi lemak secara berlebihan dapat menyebabkan penambahan berat badan yang tidak diinginkan pada kucing, seperti halnya pada manusia.
Banyak pemilik memberikan akses makanan tanpa batas, yang dapat menyebabkan makan berlebihan dan, implikasinya, penambahan berat badan. Selain aspek ini, camilan dan hadiah tambahan juga dapat berkontribusi terhadap masalah kelebihan berat badan. Selain itu, kualitas makanan merupakan faktor yang sangat penting yang dapat menyebabkan obesitas pada kucing.
Meskipun makanan murah tampak seperti pilihan yang ekonomis, hal ini dapat menimbulkan konsekuensi serius bagi kesehatan kucing dalam jangka panjang, terutama jika kucing memiliki kebutuhan makanan tertentu atau memerlukan makanan khusus. Makanan berkualitas buruk mungkin mengandung bahan tambahan buatan yang dapat mengganggu rasa dan rasa kenyang kucing serta berkontribusi terhadap kelebihan berat badan. Penting untuk memilih makanan berkualitas tinggi, kaya protein dan rendah lemak dan karbohidrat.
Kurangnya olahraga
Mirip dengan manusia, perilaku menetap dapat menjadi faktor penting dalam perkembangan obesitas pada kucing. Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan penumpukan berat badan ekstra dan masalah kesehatan terkait.
Kucing yang dibesarkan di lingkungan perkotaan, terutama yang tinggal di apartemen, lebih rentan mengalami obesitas dibandingkan kucing yang memiliki akses ke ruang luar. Meskipun memelihara kucing di dalam ruangan akan melindunginya dari berbagai bahaya luar, kurangnya aktivitas fisik dapat menjadi masalah besar. Oleh karena itu, pemilik harus memberi kucingnya kesempatan untuk melakukan aktivitas fisik, seperti sesi bermain 30-60 menit sehari, terutama jika berat badannya mulai bertambah. Permainan kucing yang interaktif dapat bermanfaat bagi pemilik dan hewan peliharaannya, merangsang naluri berburu alami mereka dan menjaga berat badan mereka dalam batas yang sehat. Mainan interaktif juga bisa menjadi cara yang bagus untuk membuat kucing Anda tetap aktif dan tertarik sepanjang hari.
Sterilisasi
Memandulkan dapat mempengaruhi metabolisme kucing sehingga menyebabkan kecenderungan penambahan berat badan. Fenomena ini diamati dalam banyak kasus setelah intervensi bedah.
Ada banyak sumber yang menyatakan bahwa kucing yang dimandulkan cenderung bertambah gemuk karena metabolismenya berubah dan menjadi lebih lambat setelah operasi. Alasan lainnya mungkin karena tidak adanya siklus panas, kucing kehilangan kemampuan alaminya untuk mengatur asupan makanan, sehingga menyebabkan penambahan berat badan. Itu sebabnya dokter hewan menyarankan untuk menyesuaikan pola makan kucing setelah minggu-minggu pertama setelah operasi untuk mencegah risiko penambahan berat badan.
Kucing yang disterilkan harus menerima makanan yang benar dan disesuaikan dengan kebutuhannya. Oleh karena itu, disarankan untuk memberi mereka makanan khusus untuk kucing yang disterilkan, yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Kandungan lemak yang rendah, tidak lebih dari 10%, dan karbohidrat, tidak lebih dari 30%, menyediakan energi yang diperlukan tanpa berkontribusi terhadap penambahan berat badan.
- Protein 20-25% seimbang untuk mendukung kesehatan dan perkembangan otot.
- Peningkatan kandungan serat untuk meningkatkan transit usus yang sehat dan teratur.
Metabolisme melambat seiring bertambahnya usia
Seiring bertambahnya usia kucing Anda, metabolismenya bisa melambat, sehingga sulit mempertahankan berat badan yang sehat tanpa penyesuaian pola makan dan tingkat aktivitas yang tepat.
Risiko obesitas pada kucing
Obesitas pada kucing disebabkan oleh penumpukan lemak yang berlebihan di dalam tubuh, dan penumpukan ini dapat menimbulkan konsekuensi serius bagi kesehatannya, seperti halnya bagi manusia.
Di antara risiko dan dampak negatif yang terkait dengan obesitas kucing adalah:
Peningkatan risiko penyakit: Obesitas membuat kucing rentan terhadap berbagai penyakit, seperti diabetes, hipertensi, penyakit sendi, berbagai bentuk kanker, penyakit jantung, osteoartritis, gangguan pernafasan, serta gangguan fungsi hati dan ginjal.
Melemahnya sistem kekebalan tubuh: Kelebihan berat badan dapat membahayakan kemampuan sistem kekebalan kucing Anda untuk melawan infeksi dan penyakit lainnya.
Lipidosis hati: Timbunan lemak di hati dapat menyebabkan berkembangnya kondisi serius yang disebut lipidosis hati, yang dapat berakibat fatal jika tidak ditangani dengan benar.
Tekanan pada organ dalam dan persendian: Berat badan berlebih memberi tekanan pada organ dalam dan persendian, yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan meningkatkan risiko kondisi terkait.
Berkurangnya aktivitas dan gangguan mood: Kucing yang mengalami obesitas mungkin mengalami kesulitan bergerak dan bermain karena kelebihan berat badan, yang dapat menyebabkan penurunan aktivitas dan suasana hati.
Kesulitan dalam intervensi medis: Konsultasi medis dan pembedahan bisa menjadi lebih sulit karena berat badan kucing yang berlebih.
Kesimpulannya, obesitas pada kucing merupakan masalah serius yang dapat berdampak serius pada kesehatan dan kualitas hidup. Penting untuk memantau berat badan Anda dan mengambil tindakan pencegahan untuk mencegah dan mengatasi masalah ini.
Direkomendasikan: Cara membuat kucing Anda menurunkan berat badan. Saran yang berguna.
Saya sangat menyarankan untuk membawa kucing Anda ke dokter hewan setidaknya dua kali setahun untuk menilai kesehatannya.