Dikenal juga dengan nama kumis, kumis kucing mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan kucing. Selain bagian estetika yang sering membuat kita terhibur dan menonjolkan ciri khas kucing, kumis lebih dari sekadar hiasan bulu. Ngomong-ngomong, bahkan anak-anak, saat menggambar kucing, menekankan kumisnya, mengilustrasikannya di kedua sisi moncongnya. Meski begitu representatif, banyak orang yang belum begitu mengetahui pentingnya benang khusus ini. Faktanya, kumis memainkan peran penting dalam kehidupan kucing, dan tanpa kumis, kucing-kucing ini tidak akan sama lagi.
Kumis merupakan sensor taktil yang membantu kucing mendeteksi objek dan rintangan, menentukan ruang, dan mendeteksi pergerakan udara, membantu kucing merasakan keberadaan mangsa atau hewan lain meskipun tidak dapat melihatnya.
subjek
kumis kucing. Alat untuk orientasi dan indra.
Mengkomunikasikan emosi kucing
Kucing biasanya memiliki 24 kumis, 12 di setiap sisi moncongnya. Sama seperti ekor, mata, atau telinga yang memberikan petunjuk tentang keadaan emosinya, kumis juga dapat mengungkapkan suasana hati kucing. Saat kucing dalam keadaan santai dan puas, kumisnya berorientasi pada posisi netral. Sebaliknya, jika dia takut atau marah, mereka akan bangkit dan mengeras, menandakan keadaan waspada. Saat berburu atau saat sedang sangat fokus, kumisnya mengarah ke depan, siap mengumpulkan informasi sebanyak mungkin tentang apa yang terjadi di depannya.
Jadi, kumis kucing bisa memberi kita informasi tentang kondisinya, jika kita memperhatikan orientasinya.
Kumis kucing merupakan sensor lingkungan
Salah satu alasan orang menyukai kucing adalah kelincahannya yang mengesankan. Kucing terkenal karena gerakannya yang anggun, keseimbangan, dan refleksnya yang cepat. Namun tanpa kumis, banyak dari kemampuan kucing yang luar biasa ini akan terganggu.
Setiap kumis di ujungnya dilengkapi dengan reseptor sensitif yang disebut proprioseptor. Reseptor ini mengirimkan informasi penting melalui saraf, membantu kucing mendeteksi perubahan terkecil di lingkungannya. Mereka juga membantu kucing menilai jarak terhadap objek di sekitarnya dan bahkan mempelajari detail tekstur permukaan. Karena sensitivitasnya yang meningkat, beberapa kucing menghindari makan atau minum dari mangkuk yang terlalu sempit, yang dapat menekan kumisnya. Jika Anda melihat kucing Anda sedang mengais-ngais makanan dari mangkuk, ini merupakan indikasi bahwa Anda harus memberinya mangkuk yang lebih besar.
Orientasi malam
Kumis kucing juga memiliki fungsi yang sangat penting di malam hari, membantu mereka menyesuaikan diri bahkan dalam kegelapan total. Mereka bekerja sebagai semacam pendeteksi arus udara, memungkinkan kucing bergerak tanpa menabrak benda di sekitarnya. Proprioseptor di kumisnya juga mendeteksi getaran mangsa di dekatnya, sehingga memudahkan perburuan dalam kondisi minim cahaya.
Pelindung peran
Kumis melindungi kucing dari situasi yang berpotensi berbahaya dengan membantunya menilai dimensi ruang yang coba dilaluinya. Misalnya saat mendekati lubang atau ruang sempit, kumisnya akan memberikan informasi akurat tentang lebar tempat tersebut, sehingga mencegah kucing terjebak atau terjebak.
Berkontribusi pada keseimbangan dan ketangkasan
Selain fungsi sensorik, kumis juga berperan penting dalam menjaga keseimbangan dan kemampuan kucing dalam melakukan lompatan yang tepat. Mereka membantu kucing mengoordinasikan gerakannya, memberikan informasi tentang posisinya di ruang angkasa dan dengan demikian memfasilitasi pelaksanaan akrobat yang terkenal.
Baca juga: Apakah kucing kehilangan kumisnya? Lihat apa kemungkinan penyebabnya.
Mengapa kumis kucing tidak boleh dipotong?
Mencukur kumis kucing bisa berakibat serius baginya. Karena sangat sensitif dan memiliki pembuluh darah, kumis sangat penting untuk orientasi dan inderanya. Kucing mungkin mengalami disorientasi dan kebingungan, kehilangan kemampuannya untuk bergerak dengan baik dan menghindari rintangan. Prosedur ini tidak hanya menyakitkan, tapi juga mempengaruhi kemampuannya untuk berfungsi secara normal. Bagi kucing liar, kumis sangat penting dalam mencari makan dan bertahan hidup di lingkungan.
Namun jika kumis tidak sengaja terpotong, tak perlu panik. Mereka mempunyai kemampuan untuk beregenerasi dalam waktu yang relatif singkat, namun sampai saat itu kucing akan lebih rentan.
Menurut definisinya, kumis kucing, juga dikenal sebagai vibrissae, adalah bulu panjang, kaku, dan sangat sensitif yang terletak di moncong, alis, dan kaki depan yang membantu kucing mengorientasikan diri dalam ruang, mendeteksi objek dan gerakan halus, serta menjaga keseimbangan.