Depresi pada kucing. Bagaimana hal itu memanifestasikan dirinya dan bagaimana pengobatannya
Seperti halnya manusia, depresi pada kucing merupakan penyakit yang berbahaya (menipu). Dikenal karena sifatnya yang mandiri dan anggun, mereka terkadang dapat melalui keadaan emosi yang sulit, termasuk depresi, meskipun hal ini tampaknya mustahil bagi banyak dari kita. Ini adalah kondisi berbahaya yang sulit didiagnosis karena gejalanya mirip dengan penyakit lain.
Penyebab depresi pada kucing beragam, dan dampaknya terhadap perilaku kucing bisa sangat besar, sehingga dapat menyebabkan masalah kesehatan yang besar jika tidak terdeteksi tepat waktu.
subjek
Penyebab depresi pada kucing
Salah satu penyebab paling umum depresi pada kucing adalah perubahan mendadak pada lingkungan tempat kucing Anda terbiasa. Pindah ke rumah baru atau bahkan renovasi rumah secara besar-besaran dapat mengganggu keseimbangan emosi hewan. Beberapa kucing beradaptasi dengan cepat, tetapi yang lain mungkin menganggap perubahan sebagai hal yang membuat stres dan mengancam. Selain itu, kesepian dan kurangnya interaksi sosial memegang peranan yang sangat penting.
Meski sering dicap sebagai penyendiri, kucing adalah hewan ramah yang sangat dekat dengan pemiliknya. Kehilangan anggota keluarga atau ketidakhadiran seseorang yang sering berinteraksi dengan kucing dalam waktu lama dapat menyebabkan kecemasan dan sikap apatis. Depresi juga bisa terjadi jika Anda mempunyai beberapa kucing dan salah satunya menghilang. Sayangnya, saya punya kasus di mana seekor kucing mati dan sisanya mengalami depresi.
Lihat artikel: Berapa lama kita bisa meninggalkan kucing sendirian di rumah? Apakah Anda akan berlibur?
Penyebab umum depresi lainnya pada kucing adalah pemandulan atau sterilisasi, terutama jika disertai dengan stres dan ketidakseimbangan hormon. Dalam kasus seperti ini, kucing mungkin menjadi lesu dan tidak tertarik pada aktivitas yang biasa dilakukannya sebelumnya. Selain itu, mengenakan kalung pelindung atau pakaian khusus pasca operasi bisa sangat tidak menyenangkan dan berkontribusi terhadap kondisi depresi.
Kebosanan adalah faktor utama lainnya. Kucing adalah pemburu alami, dan kurangnya aktivitas untuk merangsang nalurinya dapat berdampak serius pada kesehatan mentalnya. Selain itu, seperti halnya manusia, kurangnya sinar matahari selama bulan-bulan dingin dapat mengurangi energi dan optimisme, sehingga meningkatkan risiko depresi.
Dari pengalaman saya dengan kucing kami, saya dapat mengatakan bahwa mereka juga sensitif terhadap cuaca. Kurangnya energi dan depresi terlihat jelas pada hari-hari hujan, meskipun mereka tetap berada di dalam ruangan saat cuaca panas. Kurangnya cahaya alami dapat mempengaruhi jiwa kucing, mengurangi energi dan kesejahteraan.
Bagaimana cara mengetahui apakah kucing Anda menderita depresi?
Depresi pada kucing bisa dikenali dari berbagai gejalanya. Kucing mungkin menjadi apatis, menolak bermain atau berinteraksi. Mungkin saja dia makan lebih sedikit atau sebaliknya menjadi serakah. Pada saat yang sama, mengabaikan kebersihan pribadi adalah tanda umum – bulu bisa menjadi kotor atau tidak terawat. Beberapa kucing menjilat perutnya secara kompulsif, terkadang sampai bulunya rontok. Perilaku agresif atau menyakiti diri sendiri juga dapat terjadi, bersamaan dengan vokalisasi yang berlebihan atau penarikan diri sepenuhnya.
Nah, tanda-tanda depresi pada kucing adalah sebagai berikut:
- Kurangnya minat terhadap aktivitas: Apatis, penolakan untuk bermain atau menjelajah.
- Perubahan perilaku: Bersembunyi di tempat terpencil, menghindari kontak dengan pemiliknya, agresi yang tidak biasa atau mengeong berlebihan.
- Masalah makanan: Hilangnya nafsu makan atau peningkatan konsumsi makanan secara kompulsif.
- Mengabaikan kebersihan: Bulu menjadi tidak terawat, bahkan terkadang kotor.
- Gangguan kompulsif: Menjilati perut secara berlebihan, yang dapat menyebabkan rambut rontok, melukai diri sendiri, atau rusaknya furnitur.
- Gejala fisik: Menurunnya imunitas, meningkatnya kepekaan terhadap penyakit terutama yang berhubungan dengan saluran kemih.
Bagaimana cara mengobati depresi kucing?
Untuk pengobatan depresi pada kucing, penting untuk berkonsultasi dengan dokter hewan. Dia pertama-tama akan mengesampingkan kemungkinan kondisi medis lain yang dapat menyebabkan gejala serupa. Tergantung pada diagnosisnya, pengobatan mungkin termasuk penyesuaian pola makan, stimulasi mental melalui permainan, dan menyediakan lingkungan yang ramah dan nyaman. Makanan juga dapat ditingkatkan dengan suplemen yang mengandung L-triptofan, asam amino yang membantu meningkatkan kadar serotonin, penting untuk pengaturan suasana hati.
Stimulasi mental sangat. penting untuk mengobati depresi pada kucing. Mainan interaktif, rak panjat, dan akses ke area observasi yang aman seperti balkon yang aman dapat memberikan keajaiban bagi suasana hati kucing Anda. Produk yang mengandung feromon sintetis membantu menciptakan lingkungan yang dianggap lebih ramah oleh hewan. Pada kasus yang parah, dokter mungkin akan merekomendasikan obat atau suplemen yang memiliki efek menenangkan.
Depresi pada kucing tidak boleh diabaikan. Dengan dukungan yang tepat, kucing dapat mengatasi kondisi ini dan kembali ke kehidupan yang penuh energi dan kegembiraan. Pengasuh memegang peranan penting dengan memberikan kasih sayang, perhatian dan pengertian kepada hewan peliharaannya.